Esai Sektor Pertanian Penggerak Ekonomi Bangsa
Sektor Pertanian Penggerak Ekonomi
Bangsa
Indonesia
adalah negara agraris yang diberkahi dengan memiliki bentang alam yang luas,
lahan pertanian yang subur, keanekaragaman hayati yang melimpah, iklim tropis
dimana matahari bersinar sepanjang tahun sehingga dapat menanam sepanjang
tahun.
Realita sumberdaya alam seperti ini
sewajarnya mampu membangkitkan Indonesia menjadi negara makmur yang mampu mencukupi
kebutuhan pangannya sendiri. Namun pada kenyataannya pasokan pangan masyarakat
di tanah air masih dipenuhi dengan mengimpor dari negara lain seperti Thailand,
Vietnam, Brazil, bahkan Madagaskar. Sungguh
kondisi yang sangat ironis mengingat pada era tahun 1980-an Indonesia pernah
menjadi negara pengekspor utama beras dan sayur-mayur di wilayah Asia.
Sektor pertanian merupakan sektor yang peranannya
sangat penting dalam rangka pembangunan ekonomi jangka panjang maupun dalam
rangka pemulihan ekonomi bangsa. Peranan sektor pertanian adalah sebagai sumber
penghasil bahan kebutuhan pokok, sandang dan papan, menyediakan lapangan kerja
bagi sebagian besar penduduk, memberikan sumbangan terhadap pendapatan nasional
yang tinggi, memberikan devisa bagi negara dan mempunyai efek pengganda ekonomi
yang tinggi dengan rendahnya ketergantungan terhadap impor (multiplier effect), yaitu keterkaitan
input-output antar industri, konsumsi dan investasi. Dampak pengganda tersebut
relatif besar, sehingga sektor pertanian layak dijadikan sebagai sektor
andalan dalam pembangunan ekonomi nasional.
Pembangunan sektor pertanian bertujuan
untuk pemenuhan pangan dan gizi serta menambah kesejahteraan masyarakat. Hal
ini dapat diwujudkan dengan menggalakkan pembangunan sektor pertanian dengan
sistem agribisnis. Pengembangan agribisnis di Indonesia merupakan tuntutan
perkembangan yang logis dan harus dilanjutkan sebagai wujud kesinambungan,
penganekaragaman dan pendalaman
pembangunan pertanian selama ini.
Pengembangan agribisnis akan tetap
relevan walau telah tercapai setinggi
apapun kemajuan suatu negara. Bahkan agribisnis akan menjadi andalan utama bagi suatu negara yang
masih sulit melepaskan ketergantungan pembangunan nasionalnya dari sektor
pertanian dan pedesaan seperti Indonesia ini. (Mangowal, Jack 2013)
Pembangunan dengan sistem agribisnis ini
diharapkan dapat meningkatkan kuantitas, produktivitas, kualitas, pemasaran,
dan efisiensi usaha pertanian, baik yang dikelola secara mandiri maupun secara
kemitraan. Sektor pertanian juga dapat menjadi basis dalam mengembangkan
kegiatan ekonomi perdesaan melalui pengembangan usaha berbasis pertanian agribisnis
dan agroindustri. Dengan pertumbuhan yang terus positif secara konsisten,
sektor pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi
nasional.
Peranan sektor pertanian dalam
perekonomian nasional sangat penting dan strategis. Hal ini terutama karena
sektor pertanian masih memberikan lapangan pekerjaan bagi sebagian besar
penduduk yang ada di pedesaan dan menyediakan bahan pangan bagi penduduk.
Peranan lain dari sektor pertanian adalah menyediakan bahan mentah bagi
industri dan menghasilkan devisa negara melalui ekspor non migas. Bahkan sektor
pertanian mampu menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam menghadapi
krisis ekonomi yang melanda Indonesia dalam satu dasawarsa terakhir ini.
Kontribusi penting penyuluhan pertanian untuk meningkatkan pembangunan
pertanian dan peningkatan produksi pangan telah menyebabkan cepatnya
perkembangan minat orang dalam penyuluhan selama beberapa dekade terakhir. (Sadono,
Dwi 2008)
Penyuluhan mempunyai peranan penting
dalam pembangunan pertanian, karena penyuluhan merupakan proses pendidikan non
formal yang bertujuan untuk merubah perilaku petani ke arah yang lebih baik.
Panyuluhan merupakan tanggungjawab sosial lembaga penyuluhan dalam melaksanakan
pemberdayaan masyarakat sosial. Peran penyuluhan pertanian dalam pemberdayaan
masyarakat dilakukan melalui proses penyuluhan parsitipatif yang melibatkan
masyarakat tani pada semua aspek pelaksanaan penyuluhan. Penyuluhan merupakan
mitra sejajar bagi petani yang mempunyai peran strategis dalam pembangunan
pertanian. (Bahua, Mohammad Ikbal 2016)
Selain pengoptimalan dalam usaha
penyuluhan petani, peranan teknologi dalam perkembangan pertanian di Indonesia
tidak kalah pentingnya. Teknologi pertanian memberikan dampak mempercepat proses tanam menanam,
pemanenan, pengolahan dan pengawetan produk pertanian, serta penyimpanan produk
pertanian. Juga mempercepat pertukaran informasi antara pelaku bidang pertanian
sehingga info yang menyangkut hal vital dapat tersebar merata di kalangan
pelaku pertanian.
Memaksimalkan usaha penyuluhan dan
teknologi terhadap para petani akan memberikan dampak yang sangat luas dalam
pengoptimalan produktifitas petani di Indonesia, diantaranya adalah:
1. Meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat tani
2. Meningkatkan
kemampuan petani pemilik dalam usaha taninya
3. Meningkatkan
produktifitas dari hasil pertanian
4. Semakin berkembangnya sumber daya pertanian yang meliputi
sumber daya manusia, sumber daya alam, ilmu pengetahuan dan teknologi serta
informasi dan kelembagaan
5. Semakin meningkatnya daya saing produk agribisnis secara
berkelanjutan
6. Berkembangnya agroindustri, sistem distribusi dan perdagangan
serta berkembangnya manejemen pembangunan pertanian lintas sektoral dan lintas
kabupaten atau kota
7. Menghasilkan output yang jauh lebih banyak dan dalm waktu
yang lebih singkat.
Dengan meningkatkan
kualitas pertanian di Indonesia maka dapat menyediakan lapangan kerja,
memberikan sumbangan terhadap pendapatan nasional yang tinggi, memberikan
devisa bagi negara dan mempunyai efek pengganda ekonomi yang tinggi dengan
rendahnya ketergantungan terhadap impor (multiplier effect), meningkatkan ketahanan pangan dan gizi. Karena
hal inilah sektor pertanian layak untuk dijadikan sebagai sektor andalan dalam
pembangunan ekonomi nasional. Maka jika kualitas pertanian di Indonesia makin
meningkat bukan tidak mungkin jika Indonesia kembali menjadi negara nomor satu
penghasil produk pertanian di Asia atau bahkan di seluruh dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Sadono, Dwi. 2008. Pemberdayaan Petani: Paradigma Baru
Penyuluhan Pertanian Di Indonesia. Bogor: Jurnal Penyuluhan. Vol. 4, No. 1.
Bahua, Mohammad Ikbal.
2016. Kinerja Penyuluh Pertanian.
Yogyakarta: Deepublish.
Mangowal, Jack. 2013. Pemberdayaan Masyarakat Petani Dalam
Meningkatkan Pengembangan Ekonomi Pedesaan Di Desa Tumani Kecamatan Maesaan
Kabupaten Minahasa Selatan. Manado: Jurnal Ilmiah Jurusan Ilmu Pemerintahan
FSIP Unsrat. Vol 5, No. 1.
Komentar
Posting Komentar