Laporan Pembuatan Sari Buah Sirsak
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada era modern ini kemajuan
di bidang IPTEK terus-menerus mengalami peningkatan signifikan yang menyebabkan
masyarakat menjadi lebih aktif dan produktif untuk meningkatkan taraf hidupnya.
Hal ini menjadikan masyarakat semakin sibuk dan kurang memperhatikan asupan nutrisi
seperti vitamin dan mineral yang khususnya terdapat dalam buah-buahan yang
dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karena itu, diperlukan adanya makanan atau minuman
yang dapat secara praktis dikonsumsi oleh masyarakat tanpa perlu membuang waktu
dan tenaga. Misalnya saja minuman dari sari buah-buahan.
Sari buah sendiri
adalah cairan yang diperoleh dari bagian buah yang dapat dimakan yang diperoleh
dari proses pencucian, penghancuran, penjernihan (jika dibutuhkan), dengan atau
tanpa pasteurisasi dan dikemas untuk dapat dikonsumsi langsung. Sari buah dapat
dibuat dari berbagai macam buah-buahan seperti sirsak, jeruk, apel dan lain
sebagainya.
Sirsak (Annona muricata L.) adalah
salah satu buah yang termasuk ke dalam buah-buahan tropis yang mudah sekali
mengalami kerusakan dan secara nyata kerusakannya terjadi pada saat penanganan,
transportasi, penyimpanan dan proses pematangan.
Buah ini memiliki rasa
yang cenderung asam dan sedikit manis. Daging buahnya berwarna putih susu dan
memiliki banyak biji. Kulitnya berwarna hijau dan berduri lunak. Buah ini
mengandung banyak sekali nutrisi atau zat gizi yang sangat bermanfaat bagi
tubuh seperti vitamin C, vitamin B2, vitamin A, serat pangan, kalium, natrium
dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pengolahan buah sirsak menjadi sari buah
adalah salah satu cara untuk memperpanjang masa simpan.
Pengolahan sirsak
menjadi sari buah memiliki berbagai macam keuntungan seperti mengakibatkan masa simpan menjadi lebih
panjang, meningkatkan harga jual, dan memudahkan konsumen untuk mengkonsumsi
buah sirsak dalam rupa sari buah yang telah dikemas dengan praktis, sehingga konsumen
dapat mengkonsumsi sirsak setiap hari tanpa merasa kesusahan dalam
pengolahannya.
1.2. Tujuan
1. Mengetahui prosedur kerja pembuatan sari
buah sirsak.
2. Menambah ilmu pengetahuan tentang
pengelolahan buah sirsak.
3.Mengetahui kandungan gizi buah sirsak.
1.3. Manfaat
1. Memperpanjang masa simpan buah sirsak.
2. Sebagai diserversifikasi pangan buah
sirsak.
3. Meningkatkan nilai ekonomis buah sirsak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sari Buah
2.1.1. Pengertian Sari Buah
Sari buah atau jus (berasal dari bahasa
Inggris juice, namun lebih tepatnya fruit juice) adalah
cairan yang terdapat secara alami dalam buah-buahan.
Sari buah populer dikonsumsi manusia sebagai minuman. (Anonim
2012)
Sari buah adalah
cairan yang diperoleh dari buah-buahan
yang sehat dan masak, dan digunakan sebagai minuman segar. Sebagian besar sari buah dikehendaki berpenampakan keruh, misalnya sari buah jeruk, tomat, mangga, dan sebagian lagi diinginkan dalam
keadaan jernih, misalnya sari buah anggur dan apel. (Anonim
2014)
Sari
buah merupakan hasil pengepresan atau ekstraksi buah yang sudah disaring.
Pembuatan sari buah terutama ditujukan untuk meningkatkan ketahanan simpan
serta daya guna buah-buahan. Pembuatan sari buah dari tiap-tiap jenis buah
meskipun ada sedikit perbedaan, tetapi prinsipnya sama. Sari buah dibuat dengan
cara menghancurkan daging buah dan kemudian ditekan agar diperoleh sarinya. (Christy A. 2014)
2.1.2. Jenis-Jenis Sari Buah
Sari buah adalah cairan yang dihasilkan dari
pemerasan atau penghancuran buah segar yang telah masak. Pada prinsipnya
dikenal 2 (dua) macam sari buah, yaitu :
1. Sari buah encer (dapat langsung diminum), yaitu
cairan buah yang diperoleh dari pengepresan daging buah, dilanjutkan dengan
penambahan air dan gula pasir.
2.
Sari buah pekat/ sirup, yaitu cairan yang dihasilkan dari
pengepresan daging buah dan dilanjutkan dengan proses pemekatan, baik
dengan cara pendidihan biasa maupun dengan cara lain seperti penguapan
dengan hampa udara, dan lain-lain. Sirup ini tidak dapat langsung
diminum, tetapi harus diencerkan dulu dengan air. Buah-buahan yang
sering diolah menjadi sari buah atau sirup antara lain: pala, jambu
buji, mangga, sirsak, wortel, tomat, kueni, markisa, nangka, asam,
hampir semua jenis jeruk, dan lain-lain, Sari buah atau sirup buah dapat
bertahan selama 3 bulan. (Sudarmanto. 2008)
2.2. Sirsak (Annona muricata Linn)
Divisi: Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Ordo : Dicotyldonae
Classis : Ranunculales
Familia : Annonaceae
Genus : Annona
Species : Annona
muricata Linn.
Buah
sirsak bukanlah buah sejati, yang ukurannya cukup besar hingga 20-30cm dengan
berat mencapai 2,5 kg. Yang dinamakan "buah" sebenarnya adalah
kumpulan buah-buah (buah agregat) dengan biji tunggal yang
saling berhimpitan dan kehilangan batas antar buah. Daging buah sirsak berwarna
putih dan memiliki biji berwarna hitam. Buah ini sering digunakan untuk bahan
baku jus minuman serta es krim. Buah sirsak mengandung banyak karbohidrat,
terutama fruktosa.
Kandungan gizi lainnya adalah vitamin C, vitamin B1
dan vitamin
B2 yang cukup banyak. Buah sirsak
memang menawarkan berbagai kandungan positif bagi kesehatan manusia, mulai dari
buahnya, daunnya, bahkan pohonnya. (Anonim 2011)
Buah Sirsak
mengandung banyak serat dan vitamin. Tiap butir sirsak mengandung komposisi rata-rata 67,5%
daging buah dapat
dimakan, 20% kulit buah, 8,5% biji dan 4% empulur. Selain mengandung vitamin,
kandungan lainnya adalah sukrosa 2,54%, dekstrosa 5,04% dan levulosa 0,04%.
(Anonim 2012).
Buah sirsak kaya akan vitamin C yakni 20 mg / 100
gram daging buah dan vitamin B. Daging buah mempunyai aroma dan flavour yang
baik sekali, sehingga sering digunakan untuk pengharum es krim. Dalam industri
sari buah, buah sirsak merupakan bahan yang sangat penting. (Anonim 2011).
Berikut adalah kandungan gizi per 100 gram daging buah sirsak:
No
|
Kandungan
|
Jumlah
|
1
|
Energi
|
65 kkal
|
2
|
Protein
|
1,05 gr
|
3
|
Lemak
|
0,3 gr
|
4
|
Karbohidrat
|
16,3gr
|
5
|
Kalsium
|
14 mg
|
6
|
Fosfor
|
27 mg
|
7
|
Serat
|
2,00
|
8
|
Besi
|
0,6 mg
|
9
|
Vitamin A
|
10 SI
|
10
|
Vitamin B1
|
0,07 mg
|
11
|
Vitamin B2
|
0,04 mg
|
12
|
Vitamin C
|
20 mg
|
13
|
Niacin
|
0,70 mg
|
14
|
Air
|
81,7 gr
|
2.3. Gula
Gula adalah bentuk dari
karbohidrat, jenis gula yang paling sering digunakan adalah kristal sukrosa
padat. Gula digunakan untuk merubah rasa dan keadaan makanan atau minuman. Gula sederhana seperti glukosa
(yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam) menyimpan energi
yang akan digunakan oleh sel. Dalam istilah kuliner, gula adalah tipe makanan
yang diasosiasikan dengan salah satu rasa dasar, yaitu manis. Industri minuman penyegar dan minuman ringan memakai
banyak gula. Fungsi gula dalam produk sari buah bukanlah rasa manis saja meskipun
sifat ini sangat penting. Jadi gula
bersifat menyempurnakan pada rasa asam dan cita-rasa lainnya dan juga memberikan
kekentalan. (Bangun Nova Helliana 2009).
2.4. Air
Dalam pembuatan sari
buah air berfungsi sebagai pelarut zat-zat terlarut seperti gula, asam sitrat
dan sari buah itu sendiri. Perbandingan penggunaan antara daging buah dengan
air adalah berkisar 1:3 bagian.
Air adalah substansi
kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen
yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak
berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada
tekanan 100 kPa (1 bar) dan temperatur 273,15 K (0°C). Zat kimia ini merupakan
suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat
kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak
macam molekul organik.
Air
merupakan unsur utama yang terdapat dalam bahan pangan. Bisa dikatakan hampir
semua bahan pangan baik nabati ataupun hewani mengandung air dan merupakan
komponen penting karena air mempengaruhi penampakan, tekstur, serta citarasa
bahan pangan. Bahkan dalam bahan pangan yang paling kering sekalipun seperti
tepung, buah kering ataupun serealia terkandung air didalamnya hanya saja
jumlahnya sangat kecil sekali. (Anonim, 2010)
BAB III
METODOLOGI
3.1. Alat
Berikut ini
adalah peralatan yang digunakan dalam pembuatan sari buah sirsak.
NO
|
Alat
|
Kuantitas
|
Satuan
|
Spesifikasi
|
1.
|
Timbangan
Analog
|
1
|
Unit
|
Plastik, Kapasitas
Maks 2 Kg
|
2.
|
Timbangan
Digital
|
1
|
Unit
|
Stainless
Steel, Kapasitas 500gr
|
3.
|
Panci
|
2
|
Buah
|
Stainless
Steel, Kapasitas 12 liter
|
4.
|
Kain Saring
|
2
|
Meter
|
Kain
|
5.
|
Pisau
|
1
|
Buah
|
Stainless
Steel
|
6.
|
Sendok
|
2
|
Buah
|
Stainless
Steel
|
7.
|
Baskom
|
3
|
Buah
|
Plastik
|
8.
|
Irus
|
1
|
Buah
|
Stainless
Steel
|
9.
|
Serbet
|
2
|
Lembar
|
Kain
|
10.
|
Blender
|
1
|
Unit
|
Plastik, Kapasitas
1 Liter Daya 220V
|
11.
|
Gelas ukur
|
2
|
Buah
|
Plastik, Kapasitas
1 liter
|
12.
|
Telenan
|
1
|
Buah
|
Plastik
|
13.
|
Solet
|
1
|
Buah
|
Plastik
|
14.
|
Saringan
|
1
|
Buah
|
Plastik
|
15.
|
Kompor
|
1
|
Unit
|
Besi
|
16.
|
Mangkuk
|
1
|
Buah
|
Plastik
|
17.
|
pH meter
|
1
|
Lembar
|
Kertas
|
3.2. Bahan
Berikut ini adalah
bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan sari buah sirsak.
NO
|
Bahan
|
Kuantitas
|
Satuan
|
Prosentase
|
1.
|
Buah Sirsak
|
250
|
gram
|
23,25%
|
2.
|
Gula
|
75
|
gram
|
10%
|
3.
|
Air
|
750
|
ml
|
69,76%
|
3.3. Cara Kerja
1. Sortasi
Proses sortasi
bertujuan untuk memilih bahan baku yang berkualitas baik. Sehingga didapatkan
hasil olahan yang berkualitas.
2. Penimbangan
Proses
penimbangan dilakukan untuk mendapatkan formula bahan yang sesuai dan seimbang
komposisinya.
3. Pengupasan
Proses
pengupasan bertujuan untuk menghilangkan kulit yang terdapat pada buah sirsak.
4. Pemisahan
Biji
Proses ini
bertujuan untuk membuang atau menghilangkan biji dari dalam daging buah sirsak.
5. Penghancuran
Proses
penghancuran berguna untuk mengecilkan ukuran daging buah sirsak sehingga
menjadi lebih mudah untuk diekstrak. Pada proses penghancuran ditambahkan air 3
kali bagian dari daging buah.
6. Penyaringan I
Proses
penyaringan berguna untuk memisahkan antara filtrat sari buah sirsak dengan
ampas sehingga diperoleh sari buah yang jernih.
7. Pasteurisasi
Proses
pasteurisasi dilakukan dengan tujuan untuk mematangkan sari buah sirsak dan membunuh
mikroba patogen tetapi tetap mempertahankan bakteri baik dalam sari buah
sirsak. Proses pasteurisasi ini dilakukan dengan suhu sekitar 70-80OC
selama 5-10 menit. Selain itu dalam proses pasteurisasi ini juga ditambahkan
gula sebanyak 10% dari filtrat sari buah sirsak.
BAB IV
ANALISA USAHA
4.1. Fixed Cost
NO
|
Alat
|
Kuantitas
|
Satuan
|
Harga/Satuan
|
Jumlah
|
1.
|
Timbangan
Analog
|
3
|
Unit
|
Rp 75.000/unit
|
Rp 225.000
|
2.
|
Timbangan
Digital
|
2
|
Unit
|
Rp 125.000/unit
|
Rp 250.000
|
3.
|
Panci
|
3
|
Buah
|
Rp 490.000/buah
|
Rp 1.470.000
|
4.
|
Kain Saring
|
6
|
Lembar
|
Rp 15.000/5
buah
|
Rp 18.000
|
5.
|
Pisau
|
3
|
Buah
|
Rp 84.000/7
buah
|
Rp 36.000
|
6.
|
Sendok
|
6
|
Buah
|
Rp 20.000/6
buah
|
Rp 20.000
|
7.
|
Baskom
|
1
|
Lusin
|
Rp 8.000/buah
|
Rp 96.000
|
8.
|
Irus
|
6
|
Buah
|
Rp
26.000/lusin
|
Rp 13.000
|
9.
|
Serbet
|
6
|
Lembar
|
Rp 27.000/lusin
|
Rp 13.500
|
10.
|
Blender
|
1
|
Unit
|
Rp 1.500.000/unit
|
Rp 1.239.000
|
11.
|
Gelas ukur
|
6
|
Buah
|
Rp 20.000/buah
|
Rp 120.000
|
12.
|
Telenan
|
6
|
Buah
|
Rp 25.000/buah
|
Rp 150.000
|
13.
|
Solet
|
6
|
Buah
|
Rp 2.500/buah
|
Rp 15.000
|
14.
|
Saringan
|
6
|
Buah
|
Rp 5.000/buah
|
Rp 30.000
|
15.
|
Kompor
|
3
|
Unit
|
Rp
280.000/unit
|
Rp 840.000
|
16.
|
Mangkuk
|
6
|
Buah
|
Rp 6.000/buah
|
Rp 36.000
|
17.
|
pH meter
|
1
|
Kotak
|
Rp 135.000/kotak
|
Rp 135.000
|
18.
|
Tabung LPG 3
Kg
|
1
|
Buah
|
Rp 15.000/buah
|
Rp 15.000
|
Jumlah
|
Rp 4.982.500
|
4.2. Variable Cost
No
|
Bahan
|
Kuantitas
|
Satuan
|
Harga/Satuan
|
Jumlah
|
1.
|
Sirsak
|
35
|
Kg
|
Rp 10.000/Kg
|
Rp 350.000
|
2.
|
Gula
|
13.750
|
Gram
|
Rp 10.000/Kg
|
Rp 137.500
|
3.
|
Botol
|
393
|
Buah
|
Rp 1.000/botol
|
Rp 393.000
|
4.
|
Air
|
105
|
Liter
|
Rp 30/ Liter
|
Rp 3.150
|
5.
|
Listrik
|
1,5
|
Jam
|
Rp 500/Kwh
|
Rp 750
|
6.
|
Gas
|
1,5
|
Jam
|
Rp 1.800/Jam
|
Rp 2.700
|
7
|
Label
|
393
|
Lembar
|
Rp 300/Lembar
|
Rp 117.900
|
Jumlah
|
Rp 1.005.000
|
||||
Jumlah x 22
Hari
|
Rp 22.110.000
|
4.3. Biaya
Lain-Lain
Tabel. 7 Biaya Lain-Lain
Aspek
|
Kuantitas
|
Jumlah
|
a.
Tenaga
Kerja/Bulan
|
Rp 500.000/OB
x 3 OB
|
Rp 1.500.000
|
b.
Penyusutan
Alat
|
10 % x Rp 4.982.500
|
Rp 498.250
|
Jumlah
|
Rp 1.998.250
|
Total biaya
produksi = Biaya variable + Biaya lain-lain
= Rp 22.110.000 + Rp 1.998.250
= Rp 24.108.250
Sari buah sirsak yang dihasilkan adalah 137,5 liter
(393 botol sari buah sirsak dengan volume 350 ml/botol). Kapasitas produksi per
bulan 393 botol x 22 hari = 8.646 botol.
∑ Hasil Produksi/Bulan = 8.646 botol
Keuntungan (Laba) = Total biaya produksi x 15 %
= Rp 24.108.250 x 20 %
= Rp 4.821.650
Harga jual/biji (350 ml) = Total biaya produksi + Laba
Produk (∑ Hasil produksi)
= Rp 24.108.250 + Rp
4.821.650
8.646 botol
= Rp 3346,044
= Rp 3.500
Penerimaan =
Rp 3.500 x 8.646 botol
=
Rp 30.261.000
Biaya Variable/Satuan = Total biaya produksi : Hasil produksi
=
Rp 24.108.250 : 8.646
=
Rp 2.788,37
Penerimaan Penjualan Per Hari = Rp 3.500 x 393
botol = Rp 1.375.500
4.4. BEP (Break
Even Point)
Merupakan suatu kondisi dimana
diperoleh kalkulasi yang impas usaha pembuatan sari buah sirsak pada posisi
tidak rugi dan tidak untung. Perhitungan BEP dapat dilakukan dengan satuan
harga dan satuan jumlah/volume produk, masing-masing dijelaskan sebagai berikut:
a. BEP Volume
produksi (Q) = Total
Biaya Tetap
Harga
jual/satuan- Biaya variable/satuan
= Rp
4.982.500
Rp 3.500 - Rp 2.788,37
=
Rp 4.982.500
Rp 711,63
=
7.001
b.
BEP Harga Produksi (Rp) = Total biaya tetap
1 - Total biaya variable
Total hasil penjualan dalam rupiah
= Rp
4.982.500
1 - Rp 22.110.000
Rp 30.261.000
Rp 30.261.000
= Rp 4.721.500
1- Rp 0,73
= Rp 17.487.037
c.
Perkiraan Waktu Pencapaian =
·
BEP (Q)
Kapasitas Produksi
= 7.001
8.646
= 0,8 bulan
·
BEP (Rp)
Penerimaan Penjualan Per Hari
= Rp
17.487.037,04
Rp 1.375.500
= 12,71 hari
= 13 hari
Dari analisi BEP dapat disimpulkan
bahwa produksi sari buah sirsak adalah 8.646 botol dengan volume 350 ml/botol
per bulan, maka BEP akan dicapai kurang dari 1 bulan, yaitu pada hari ke 13
saat produksi mencapai 5.109 botol dan pendapatan sebesar Rp 17.487.037.
4.5. R/C Ratio (Revenue
Cost Ratio)
R/C Ratio (Revenue Cost Ratio) adalah perbandingan antara penerimaan kotor
dengan biaya total yang telah dikeluarkan untuk mengetahui kelayakan usaha.
R/C Ratio =
Penerimaan Penjualan
Total
Biaya Yang Dikeluarkan (FC + VC)
= Rp 30.261.000
Rp
27.092.500
= Rp 1,11
= Rp 1,1
Dari analisi R/C Ratio dapat
disimpulkan bahwa setiap pengeluaran biaya Rp 1, maka akan menghasilkan
penerimaan sebesar Rp 1,1.
BAB V
PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Dalam pembuatan sari buah sirsak dihasilkan sari
buah sirsak dengan volume 1010 ml yang dikemas kedalam botol dengan
masing-masing botol berisi 350 ml. Sari buah sirsak ini diperoleh dari daging
buah sirsak dengan berat kotor 250 gram dan berat bersih 230 gram. Dan air 750
ml atau 3 bagian dari 1 bagian berat buah sirsak. Serta gula yang digunakan
adalah 11% dari filtrat. Berikut ini adalah hasil uji organoleptik dari sari
buah sirsak:
No.
|
Kriteria
|
Hasil
|
1.
|
Warna
|
Putih khas daging buah sirsak.
|
2.
|
Aroma
|
Harum khas sirsak
|
3.
|
Rasa
|
Rasa manis dan asamnya seimbang.
|
4.
|
Kenampakan
|
Sari buah sirsak tampak putih
jernih tanpa ada kontaminan.
|
Tabel.
Standar Mutu Sari Buah
No.
|
Kriteria
|
Hasil
|
1.
|
Kekentalan
|
Encer
|
2.
|
Warna
|
Normal (warna buah)
|
3.
|
Aroma
|
Normal (aroma buah)
|
4.
|
Rasa
|
Normal (rasa buah)
|
5.
|
pH
|
Max 4
|
(Sumber: SNI-01-3719-1995)
4.2.
Pembahasan
Sari
buah sirsak memiliki warna yang normal, putih khas daging buah sirsak sesuai
dengan kriteria SNI. Hal ini karena selama proses pemanasan atau pasteurisasi
pada suhu 70-80oC dilakukan dengan cepat yaitu sekitar 5-10 menit.
Aroma
sari buah sirsak yang diperoleh adalah harum khas buah sirsak sesuai dengan
kriteria SNI. Ini karena buah sirsak yang digunakan adalah buah sirsak yang
dalam keadaan tua optimal. Sehingga aroma buah sirsak lebih kuat.
Sedangkan,
sari buah sirsak yang dihasilkan memiliki rasa manis dan asam yang cukup
seimbang. Hal ini karena konsentrasi air, gula, serta daging buah sirsak yang
digunakan adalah cukup seimbang. Sari buah sirsak yang dihasilkan sendiri
memiliki pH 4.
Serta kenampakan sari buah sirsak
yang diperoleh adalah tampak putih jernih tanpa ada kontaminan yang terlihat.
Sari buah sirsak tampak terlihat putih jernih karena dilakukan proses
penyaringan yang dapat memisahkan antara ampas dengan filtrat.
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
1.
Sari buah adalah
cairan yang diperoleh dari buah-buahan
yang sehat dan masak, dan digunakan sebagai minuman segar. Sebagian besar sari buah dikehendaki berpenampakan keruh, misalnya sari buah jeruk, tomat, mangga, dan sebagian lagi diinginkan dalam
keadaan jernih, misalnya sari buah anggur dan apel.
2.
Dalam praktek
pembuatan sari buah sirsak dihasilkan sari buah sirsak dengan volume 1010 ml
yang dikemas kedalam botol dengan masing-masing botol berisi 350 ml. Sari buah
sirsak ini diperoleh dari daging buah sirsak dengan berat 250 gram. Dan air 750
ml atau 3 bagian dari 1 bagian berat buah sirsak. Serta gula yang digunakan
adalah 11% dari filtrat.
3.
Sari buah sirsak
yang dihasilkan memiliki warna yang putih khas daging buah sirsak, aroma yang
harum khas sirsak, mempunyai rasa manis dan asamnya yang cukup seimbang (pH 4),
serta memiliki kenampakan yang putih jernih tanpa ada kontaminan.
4.
Dari pengolahan
buah sirsak sebanyak 35 Kg diperoleh sari buah sirsak sebanyak 137,5 liter yang
dikemas kedalam botol bervolume 350 ml. Produksi sari buah sirsak adalah 8.646
botol/bulan, maka BEP akan dicapai kurang dari 1 bulan, yaitu pada hari ke 13
saat produksi mencapai 5.109 botol dan pendapatan sebesar Rp 17.487.037.
6.2. Saran
1.
Pilihlah buah
sirsak yang tua optimal dengan ciri-ciri aroma buah sirsak tercium kuat, daging
buahnya lunak tetapi tidak berbau busuk, warna kulit buahnya hijau matang, duri
disekelilingnya bila disentuh lunak.
2.
Pada saat
penyaringan sari buah sirsak, lakukan dengan hati-hati agar tidak ada
sedikitpun ampas yang tertinggal.
3.
Pada saat
pasteurisasi sari buah sirsak lakukan selama 5-10 menit agar sari buah sirsak
tidak mengalami browning.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2010. Air Dalam Makanan.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28628/3/Chapter%20II.pdf.
Diakses pada 15 Januari 2015.
Anonim
2011. Sekilas Mengenai Sirsak.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16809/4/Chapter%20II.pdf.Diakses
pada 18 Januari 2015.
Anonim
2011. Sirsak.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sirsak.
Diakses pada 11 Januari 2015.
Anonim
2012. Minuman Beralkohol Dari Sirsak.
Diakses
pada 21 Januari 2015.
Anonim
2012. Sari buah.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sari_buah.
Diakses pada 14 Januari 2015.
Anonim. 2014. Sari buah.
http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/pangan/ipb/Sari%20buah.pdf.
Diakses pada 11 Januari 2015.
Bangun
Nova Helliana. Pengaruh Konsentrasi Gula
Dan Campuran Sari Buah (Markisa, Wortel Dan Jeruk) Terhadap Mutu Serbuk Minuman
Penyegar.
Diakses
pada 19 Januari 2015.
Christy A. 2014. Pengertian
Sari Buah.
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:iG9Bya5DCpUJ:www.academia.edu/5821468/II.TINJAUAN_PUSTAKA+pengertian+sari+buah&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id. Diakses pada 16 Januari 2015.
Sastro
Sudarmanto. 2008. Sari Buah Jernih.
https://sudarmantosastro.wordpress.com/2008/03/30/sari-buah-jernih-clear-fruit-juice/.
Diakses pada 14 Januari 2015.
====================TERIMAKASIH===========================
Makasih y kk.. sangat membantu
BalasHapus